Jumat, 23 Desember 2011

READING TEST (UJI BACA)

Reading test (uji baca)
Tujuan yang hendak dicapai dalam penyelenggaraannya merupakan suatu upaya untuk mengetahui :
Apakah dengan ukuran lensa yang akan diresepkan itu penderita memperoleh kemampuan untuk membaca atau melihat obyek dekat lainnya ???

Latar belakang pemikiran
Fakta pertama
Ada seseorang yang hanya menggunakan kacamata untuk melihat obyek jauh (single vision), namun dengan kacamata yang sama dia juga mampu melihat obyek dekat dengan baik dimana Orang tersebut berusia 16 th
Fakta kedua
Ada seseorang yang hanya menggunakan kacamata untuk melihat obyek jauh (single vision), namun dengan kacamata yang sama dia tidak mampu melihat obyek dekat dengan baik dimana Orang tersebut berusia 45 th
Fakta ketiga
Ada seseorang yang hanya menggunakan kacamata untuk melihat obyek jauh (single vision), namun dengan kacamata yang sama dia tidak mampu melihat obyek dekat dengan baik dimana Orang tersebut berusia 16 th

Kesimpulannya
Berdasarkan ketiga fakta tersebut, maka setiap melakukan pemeriksaan refraksi harus melaksanakan uji baca. Hal itu dilakukan pada semua penderita, tanpa melihat batas  usia.

Bagaimana cara melakukannya ?
Uji baca dengan reading card 1
  •  Berikan kartu baca kepada penderita, dan anjurkan dia untuk memegangnya pada jarak baca (30 – 40 cm)
  •  Anjurkan penderita membaca test obyek dekat ini sampai j2 (jegger 2)
  • Bila penderita mampu melakukannya, maka anda dapat langsung mendokumentasikannya sebagai : reading test (+)
Uji baca dengan reading card 2
  • Berikan kartu baca kepada penderita, dan anjurkan dia untuk memegangnya pada jarak baca (30 – 40 cm)
  • Anjurkan penderita membaca test obyek dekat ini sampai j2 (jegger 2)
  • Bila penderita tidak mampu melakukannya, maka anda harus tanya berapa usianya
  • Bila usianya > 36 tahun, maka perlu diberikan
  • Lensa tambahan (“ add”) yang ukurannya disesuaikan dengan usia dan  kebiasaan jarak kerja
Uji baca dengan reading card 3
  • Berikan kartu baca kepada penderita, dan anjurkan dia untuk memegangnya pada jarak baca (30 – 40 cm)
  • Anjurkan penderita membaca test obyek dekat ini sampai j2 (jegger 2)
  • Bila penderita tidak mampu melakukannya, maka anda harus tanya berapa usianya
  • Bila penderita masih pada usia sekolah, maka perlu dicurigai bahwa yang sedang dihadapi ini adalah penderita pseudo myopia 
  • Pada kasus ini, tidak bijaksana bila anda memberikan resep kacamata
Estimasi pemberian addisi pada penderita dengan berbagai tingkat usia yaitu:
37 – 38 s + 0.75
39 – 40 s + 1.00
41 – 42 s + 1.25
43 – 45 s + 1.50
46 – 47 s + 1.75
48 – 50 s + 2.00
51 – 52 s + 2.25
53 – 55 s + 2.50
56 – 57 s + 2.75
58 atau lebih s + 3.00


Uji baca Dengan Bikromatik unit
Uji baca dengan bikromatik unit 1
  • Berikan bikromatik unit (untuk jarak dekat) kepada penderita, dan anjurkan dia untuk memegangnya pada jarak baca (30 – 40 cm)
  • Anjurkan penderita untuk membandingkan : mana lebih jelas obyek dengan warna dasar merah atau hijau
  • Bila penderita menyatakan sama jelas, maka dapat diartikan bahwa dia bukan penderita presbyopia atau pseudo myopia dan anda dapat langsung mendokumentasikannya sebagai : reading test (+)
Uji baca dengan bikromatik unit 2
  • Berikan bikromatik unit (untuk jarak dekat) kepada penderita, dan anjurkan dia untuk memegangnya pada jarak baca (30 – 40 cm)
  • Anjurkan penderita untuk membandingkan : mana lebih jelas obyek dengan warna dasar merah atau hijau
  • Bila penderita menyatakan obyek dengan warna dasar hijau lebih jelas, maka dapat diartikan bahwa kemungkinan dia penderita presbyopia, pseudo myopia atau mungkin pseudophakia
Uji baca dengan bikromatik unit 3
  • Bila penderita menyatakan obyek dengan warna dasar hijau lebih jelas
  • Untuk kasus-kasus myopia penderita usia muda, sebaiknya anda rujukan ke dokter mata
Uji baca dengan bikromatik unit 4
  • Bila penderita menyatakan obyek dengan warna dasar hijau lebih jelas
  • Untuk kasus-kasus pseudopakia, anda boleh memberikan add s + 3.00
Uji baca dengan bikromatik unit 5
  • Bila penderita menyatakan obyek dengan warna dasar hijau lebih jelas
  • Untuk kasus-kasus presbyopia murni,  anda boleh memberikan add sesuai usia atau jarak kerja

Dua hal yang harus diingat
  1.   Uji baca dengan bikromatik unit hanya dilakukan secara monokuler
  2.  Uji baca dengan bikromatik unit tidak efektif bila dilakukan pada penderita dengan gangguan sensus coloris


Geus aah

bermacam paras bermacam sifat
bermacam masalah bermacam solusi
bermacam keinginan bermacam pula cara yg dtempuh,
ya... serba bermacam-macam,
sangat bermacam-macam!!
hidup yg penuh warna kawan...
layak'y sinar putih yg dbiaskan prisma

dan sangat tak prlu ungkit perbedaan itu,
karna duniapun tahu antara kau dan aku memang berbeda
tak perlu buang ego itu, krna itu satu hal yg unik drimu

kita hidup dtempat yg sama,
dan bkan tuk hari ini sja kawan... mungkin jg esok kan brjumpa,
ku harap kita tak saling mengusik!!
sungguh kita sangat berbeda....

cing sungguh urng ingin hidup lepas tanpa unek dhati
ku yakin bgtu pula dg kalian kawan...

mulailah kita brbenah kawan,
tuntaskan hari tanpa nyala api
kita beda tapi
satu hati
satu keluarga...

BERCELOTEH

malam telah tiba kawan, sudah hampir pagi....

mari kita bernostalgia ktka mata dpaksa untuk trpejam.

kita mulai:
pertama, sblum kau duduk d bangku skolah dasar
ktka saat itu kau masih dbilang anak ingusan, lalu emak bapak aki nini brtanya “nak, apa cita"mu kalo sudah besar.?”

kedua, ktka kau sudah mrasakan proses blajar calistung selama 18 caturwulan (6thn) d bangku skolah dasar dan masih pula dbilang anak ingusan. lalu gurumu brtanya
“anak-anak, apa cita"mu kalo sudah besar kelak.?”

ketiga, saat kau branjak pda masa puber putih biru dan merasakan cinta monyetmu itu, bahkan masi saja kau dbilang anak ingusan. lalu shabatmu brtanya
“hey brad, apa cita"mu kalo sudah besar.?”

keempat, ktka kau dpenghujung remaja, dan kau mrasa tmukan kbhagiaanmu dg sragam putih abu itu, tapi masih saja kau dbilang anak ingusan kmarin sore...
lalu someone yg ada dhatimu pun ikut-ikutan brtanya“hunny, apa cita"mu kalo sudah lulus.?”

kelima, kini kau tlah dewasa... kau sudah bsa memilih jalan yg kau anggap trbaik untuk hidupmu,
tapi sial... sayang seribu sayang!! ttap sja kau dbilang anak ingusan.
dan giliranku kini yg brtanya “sudah trwujudkah cita"mu slama ini kawan.?”

maafkan saya sngat tdk sopan skali skali
sdikit banyak brceloteh ktka hmpir smua manusia sedang mendengkur nyaring dan fals...
kawan, gda yg instan kyk mie atwpun kilat kyk ngrim surat
smua'y btuh proses yg agak bahkan lama skali skali
nah itu dia yg nama'y CITA-CITA...
“SUATU ASA PEMBANGKIT SELERA!!”

lalu..,
apa saja kawan proses yg sudah kalian tempuh untuk mwujudkan'y.?
hmmmp,
antara ada dan tiada cigana
(gda bdanya ama saya.)

bgi sang penulis punya pndapat sprti ini:
“suatu cita" tanpa ada tndakan yg nyata untuk mwjudkan'y itu dlam bhasa sunda mah nyaeta dsebat NGALAMUN tea”

hmmmp,
tpi sbelum ditarif pke argo lalu hrus bayar pajak pula,
ngelamun dan berfantasi sajalah sbelum sy bertamasya kealam mimpi,
mumpung masih haratis
aaheuy
;-)
geus.

Antara Mata dan Cinta (part 2)

 pada edisi pertama dalam note saya yang berjudul "diantara mata dan cinta (part 1)" saya sebagai mahasiswa program studi Refraksi Optisi bertanya-tanya bagaimana seorang yang tuna netra bisa merasakan cinta???
masalah ini sangat berhubungan dengan psikolog,
maka dari itu saya sebagai ahli optisi sngat tertarik pada seorang psikolog
sekarang ini sedikit saya temukan jawabannya................

'Pada umumnya orang menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang indah dan mengagumkan. Tapi tidak sedikit juga yang menganggap bahwa cinta adalah tragedi. Orang-orang seperti itu dianggap salah dalam menilai dan mengartikan cinta. Arti sebuah cinta memang sering begitu sulit diterjemahkan. Tidak jarang jika ribuan bahkan jutaan lagu, puisi, cerpen dan novel, lukisan, atau karya seni lain yang bercerita tentang cinta telah dibuat orang. Semua itu untuk mencoba membuka rahasia besar tentang cinta. Dan naifnya, cinta tidak akan pernah jauh dari diri setiap orang. 
Cinta begitu dekat, begitu dapat dirasakan, begitu mudah disentuh. Karena cinta itu adalah nafas kehidupan. Cinta itu yang membuat dunia hingga saat ini belum mengalami kiamat.'

Dan bagaimana bagi seorang tuna netra dalam memandang arti dari cinta?  


Silahkan membaca kisahnya dibawah ini.

Cinta tak kenal penglihatan

Satu film mengenai kisah asmara kaum tunanetra mewakili sikap kaum tunanetra terhadap penampilan manusia.

Kita tidak perlu melek untuk picik.

Banyak orang mengajukan pertanyaan kepada kaum tuna netra, misalnya apakah bisa melihat mimpi, atau bagaimana kamu tahu letak mulut saat makan dan pertanyaan yang paling mengejutkan aalah: "Bagaimana anda bisa naksir seseorang kalau anda tidak bisa melihat dia?" Untuk memberi jawaban sederhana dan langsung kaum tunanetra akan menjawab: faktor suara, otak dan kepribadian yang pertama menggugah pandangan, atau untuk orang buta: yang menggugah pendengaran. Itu adalah jawaban bagus yang mudah dimengerti. Semua orang mendengar suara menarik di radio.

Suara adalah alat yang kuat dan berguna dalam menyampaikan humor, keisengan, kepintaran, kebaik-hatian dan perilaku. Suara anda adalah corong otak dan mengkomunikasikan kepribadian anda dengan efektif.

Cinta pada pandangan pertama memang hanya terjadi pada orang yang bisa melihat, sementara untuk orang tunanetra yang terjadi adalah cinta setelah diskusi pertama. Saya sering berpikir bahwa "kaum melek" agak sedikit cacat karena memiliki penglihatan. Saya sering melihat teman yang mengejar orang hanya karena wajahnya dan kemudian terluka sangat dalam karena keindahannya hanya sebatas permukaan, kepribadiannya busuk.

Tetapi wajah tampan dan menarik bagi kaum tunanetra bisa menjad rumit. Betapa saya ingin mengatakan bahwa kaum tunanetra tidak memiliki prasangka; tidak memperdulikan apakah anda seorang pangeran atau si buruk rupa dan tidak perduli dengan masalah-masalah tak penting. Tapi itu semua tidak benar.

Sangat sulit untuk hidup di Inggris dan tidak terlibat dalam perbincangan mengenai keindahan dan penampilan. Hal itu sangat penting bagu semua orang, dan juga bagi kaum tunanetra secara tidak langsung.

Antara Mata dan Cinta (part 1)


sekarang saya kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bandung, mengambil Progam stu di Refraksi Optisi(RO). Baru dua hari saya masuk kuliah menjalankan kegiatan belajar mengajar, tapi gak seperti orang umumnya saat pertama masuk kuliah yang lagi semangat semangatnya belajar!!! saya malah kebalikan dari umumnya, dua hari kuliah saya sudah menemukan kejenuhan..... sungguh-sungguh jenuh! mulanya saya anggap biasa, mungkin saja ini karena awal dan belum bisa beradaptasi dengan kuliah yang masuk sore!!! yapz, biasanya sicch sore-sore gitu saya lagi enak-enaknya bersantai, ini malah harus kuliah!!!! tapi... tapi.... setelah direnungkan kembali apa faktor saya jenuh kuliah, ternyata bukan masalah kkuliah sore! melainkan masalah klasik yang selalu dialami seorang laki-laki ketika gak bersemangat..... yapz faktor pertamanya yaitu "cewe"!! karena ini saya sampe sekarang bulum bisa membangkitakan semangat... karena bulum menemukan cewe yang disuka jadi males dah ke kampus!! hahahaha sampai sekarang saya lagi berusaha mengatasi masalah jenuh berkuliah tanpa adanya faktor cewe..... tapi belum bisa jua! malah ketika dosen memberi silabus tentang Fisika Optik Umum terpikir masalah apa hubungan Progam Studi yang saya ambil dengan sesuatu yang sedang saya alami. Masalah "APA HUBUNGAN MATA DENGAN CINTA????" .......selama dua jam ketika dosen memberi materi selama itu pula saya cari jawaban atas pertanyaan saya itu!!! tak banyak tau apa hubungan diantara keduanya, hanya teringat pepatah lama "CINTA ITU DARI MATA TURUN KE HATI" saya setuju, umumnya semua orang bisa melihat merasakan anugrah Illlahi itu seperti itu. Dengan kata lain orang yang bisa melihat untuk merasakan suka ataupun cinta harus melihat objeknya dulu. contoh yang gampangnya seseorang untuk bisa merasakan suka/cinta terhadap lawan jenisnya harus melihat ecara fisiknya dulu, baik dari wajah, postur tubuh maupun penampilan berpakaiannya........ itu benar adanya kawan!!! tapi setelah itu kembali terbesit pertanyaan yang lebih besar dalam diri, Bagaimana orang yang tidak bisa melihat(tunanetra) dapat merasakan cinta??????????? dan yang pasti pepatah lama "CINTA ITU DARI MATA TURUN KE HATI" takan berlaku lagi!!!!! "INILAH SEBUAH KELEBIHAN DARI SEBUAH KEKURANGAN" dan sebagai Mahasiswa Prodi Refraksi Optisi, inilah misteri yang saya ingin tau jawabannya........... sebuah misteri perasaan yang dianugrahkan oleh Alloh kepada Hambanya!!!!

Malu jadi Benalu

Diunggah melalui Facebook Seluler
Apa yg trfikir olehmu dg kata "benalu"?
Yapz... Mungkin pemikiranmu sama halx dgku,
sebuah tumbuhan yg hidup scara parasit pd inangx...
tk jarang inang mati krenax,
kasarna dah numpang truz ngahesekeun duih...
Hahahaha,


Mmmm.., manusia oge sering kali jdi benalu bagi manusia lainx....
Hidup berparasit ngahesekeun baturrr...


Gk menyangkal Contona pribados!
Pribados ampe sagede kieu msii brparasit ma Ortu....
Kta T2 ge;
malu-malu donk
malu-malu donk
malu-malu donk:-P
tp.... emank sich yg namax ortu moal itungan k anak.....!
"Mereka memberi tk harap kmbali"
Tp prtanyaanx mw ampe kvan hidup nyusahin ortu?????
Ukh...
Hmpura mom & dad'...


Slaen ortu, pribados ge sadarr!
Bener enk kta gita gutawa,
"mulax malu-malu lalu jd benalu..."
eta ku pribados d lkukan ma sobat2 & orang2 d skeliling urng...!!


Akhirul qalam;
hampura klo slma nie pribados sllu mnyusahkan kalian!!
Tp, namax juga manusia mag makhluk sosial...
Gk bisa hidup scra individu,
jd harapp maklum upami ngahesekeun sakedik2 mag......
Heuheuheu;-P


nb: tong kapok-kapok d hesekeun !
Hatur nuhun sadayana.
Hahaha...

ALBINISM / ALBINO

Oculocutaneus albinism adalah kelainan warisan pada pola autosomal recessive. Terdapat pengurangan pigmen pada kulit, mata dan rambut. Ada beberapa gen mutan yang mengungkapkan hasil dalam bentuk berbeda dari oculocutaneus albinism. Dua bentuk yang paling umum adalah dibedakan dengan ada atau tidak adanya enzim tyrosinase,sangat penting untuk produksi pigmen melanin. Dikenal sebagai tyrosinase negatif; mengindentifikasi tidak adanya tyrosinase,dan tyrosinase positif ; mengindentifikasikan adanya tyrosinase. Tipe-tipe dari albinisme ini dulunya dikenal,masing-masing ,sebagai albinisme yang total dan tidak total. Albino tyrosinase negatif memiliki rambut putih dan kulit merah muda pucat. Iridasi mereka benar-benar terlihat transparan pada saat pencahayaan. Nystagmus mereka parah dan ketajaman penglihatan mereka umumnya 20/200(0.1) atau kurang. Di lain hal, Albino Tyrosinase positif membentuk beberapa pigmen pada rambut dan kulit. Iridasi mereka tidak semuanya terlihat transparan pada saat pencahayaan, nystagmus mereka tidak terlalu parah dan ketajaman penglihatan mereka agak rusak.
Albino tyrosinase negatif dan tyrosinase positif adalah diturunkan yang merupakan ciri autosomal recessive. Penurunan biasa adalah melalui orangtua yang berwarna normal dimana masing-masing memiliki satu gen untuk albino yang ditambahkan pada gen untuk berwarna normal.
Ketika 2 carrier ( pembawa gen ) bertemu, ada kemungkinan dari 4 (25%) dimana tiap kehamilan, mereka akan mempunyai anak yang berwarna normal dan tidak membawa gen albino. Ada 2 kemungkinan dari 4 (50%) mereka akan memiliki anak dengan warna normal tetapi membawa gen albino seperti mereka, dan ada 1 kemungkinan dari 4 (25%) dari masing-masing kehamilan yang akan memiliki anak albino. Orang tua dengan warna normal dianggap sebagai pembawa resiko 25% bahwa anak mereka berikutnya akan menderita albino juga. Mereka dapat berharap bahwa ketiga anak berikutnya akan bebas penyakit tersebut. Dalam keluarga dengan empat anak yang dilahirkan dari orang tua carrier, 1 dari 16 akan memiliki semua anak albino.
Jika suami atau istri dari albino tidak mempunyai gen mutan yang sama untuk albinisme; semua anaknya akan menjadi carrier, tetapi semuanya akan memiliki warna normal. Hanya ketika suami atau istri membawa gen mutan yang sama untuk albinisme maka pasangan tersebut dapat memiliki anak yang albino.
Ada beberapa tipe dari oculocutaneus albino, masing-masing diturunkan melalui gen mutan yang berbeda. Jika 2 orang tua albino tidak membawa gen mutan yang sama, anak mereka akan memiliki warna normal, tetapi akan membawa gen albino yang tersembunyi. Jika 2 orangtua albino mempunyai gen yang sama untuk albino,semua anak mereka akan albino.



Karakteristik
  • Low vision ( tajam penglihatan sekitar 20/50 dan 20/800)
  • SangaMata bergerak-gerak secara ritmik (nystagmus)
  • Kekurangan atau tidak adanya pigmen pada kulit, mata dan sensitif terbakar sinar matahari (cahaya ultraviolet) yang mempunyai peranan penting terjadinya kanker kulit atau katarak pada masa yang akan datang
  • Keterlambatan dalam melihat pada waktu bayi
  • Mempunyai kelainan  rabun jauh, rabun dekat dan seringkali diikuti dengan adanya kelainan astigmat
  • Tidak berkembangnya pusat retina ( foveal hypoplasia )
  • Kekurangan pigmen di retina ( pada saat fundus terlihat berwarna bule / blonde)
  • Ketidakmampuan mata untuk bekerjasama ( tidak mempunyai penglihatan stereo)
  • Iris mata berwarna lavender kecoklat-coklatan (hazel) dan sebagian besar menjadi biru
  • Terdapat adanya stabismus/juling/jereng/kero dengan kedua penyimpangan yaitu penyimpangan horizontal dan vertikal

Banyak mitos atau cerita rekaan tentang orang-orang yang mempunyai kelainan albino. Mitos tersebut adalah :
·         Albino selalu mempunyai mata merah
·         Albino itu matanya buta total
·         Albino merupakan suatu penyakit yang menular
·         Albino itu merupakan jelmaan setan/iblis atau albino merupakan anak hasil dari perbuatan buruk yang pernah dilakukan oleh orang tuanya
·         Albino itu merupakan kelainan terbelakang dan disertai tidak mempunyai pendengaran (tuli)
·         Albino itu hasil dari perkawinan atau pencampuran dari 2 ras / bangsa
·         Albino mempunyai kekuatan magic

Permasalahan dalam segi sosial dan emosional 

      Albino mempunyai kehidupan yang sama dengan seperti orang normal lainnya. Dukungan dari keluarga,guru dan teman-taman sangat penting untuk albino untuk tumbuh dan mempunyai kepercayaan pada dirinya sendiri.
Seringkali penampilan Albino menjadikannya sebagai pusat perhatian, hal ini menjadikannya berusaha keras untuk mengurangi perbedaan yang ada. Hasilnya, mereka agak stress karena berusaha menyamakan dirinya dengan orang yang penglihatannya baik atau berusaha mengingkari bahawa dirinya Albino. Pihak keluarga dari anak Albino pun mengalami prasangka, penolakan atau frustasi. Mereka menjadi terisolasi dari lingkungan.
Yang terbaik dilakukan adalah mengabaikan mitos yang berhubungan dengan Albino dengan cara mengadakan pembicaraan bebas dengan keluarga mengenai kondisi tersebut. 

Strategi Pengajaran

·         Anak-anak dengan kelainan Albino mempunyai tajam penglihatan yang  sama atau menggunakan penglihatannnya dengan ketepatgunaan yang sama, sangat penting untuk mempertimbangkan masing-masing anak sebagai seorang individu.
·         Memperbaiki penglihatan anak saat ini merupakan masalah yang sangat penting. Sistem pendidikan terhadap anak pun mengalami perkembangan, adanya tuntutan terhadap peningkatan tajam penglihatan dan kecilnya ukuran tulisan. Hal ini memberikan keuntungan dengan adanya pembesaran yang sesuai, teleskop atau besarnya ukuran tulisan.
·         Sangat penting bahwa anak,orangtua,guru,dokter mata, dan ahli kacamata bekerjasama dalam satu kelompok. Kelompok ini akan mempertimbangkan posisi tempat duduk disekolah, penerangan cahaya,silau,mainan dan alat-alat lainnya yang sesuai dengan perkembangan sosial/emosional tiap anak.
Mengizinkan anak mempunyai posisi mata dan kepala yang
·         membuatnya nyaman dan bekerja dengan baik
·         Menyediakan penerangan yang tidak secara langsung atau posisi sinar lampu berada dibelakang anak tersebut. Jangan pernah membiarkan posisi anak berada didepan sinar lampu secara langsung. Begitu juga, posisi orang tua dan guru seharusnya selalu berada didekat nya sehingga anak tidak melihat kearah sinar lampu.
·         Anak akan memegang mainan dan objek lalu mendekatkannya dan selalu diikuti dengan gerakan posisi kepala yang membuatnya nyaman.
·         Untuk mengganti kesalahan isyarat yang tidak lisan seperti ekspresi wajah dan gerak isyarat yang biasa dilakukan, anak tersebut seharusnya diajarkan berbicara dan memberikan informasi yang berguna bagi mereka
·         Kurangnya dalam penglihatan jarak dapat digantikan dengan mengajarinya atau memberikan informasi tentang lingkungan sekitarnya. Mempersiapkan anak dengan memberikan kesempatan kepadanya untuk eksplorasi atau menyelidiki sesuatu yang menarik perhatiannya dan mempersiapkannya dalam berbagai posisi dan kondisi penerangan
·         Ketika lingkungan membuatnya sulit untuk melihat , anak tersebut harus belajar untuk mengandalkan indra lainnya.Cahaya yang menyilaukan dari salju, pasir, air atau jalan aspal.
·         Mengadakan pembicaran terbuka dan memberikan dukungan dirumah untuk anak dengan kasus Albino, mendorongnya untuk mengakui perasaannya agar dirinya  menjadi percaya pada kemampuan yang dimilikinya.

Pengobatan

* Tidak ada obat yang dapat mengobati kekurangan pigmen pada kulit , rambut dan matanya.
* Penggunaan pelindung matahari & pakaian sangat baik untuk mencegah ultraviolet dan mengurangi dampak kerusakan pada kulit .
* Gangguan  penglihatan dapat ditingkatkan dengan menggunakan lensa koreksi dan pemberian lensa lamda 400.